Kamis, 20 Agustus 2009

kisahku

Alasan selalu dibuat masuk akal, ya setiap orang selalu membuat alasan agar dapat diterima dan dipahami sehingga dapat diterima semua pihak, ternyata perasaanku benar, ada yang tidak beres dengannya. Baru seminggu yang lalu dia berkata akan memperjuangkan ”kita” tetapi seminggu kemudian dia minta kami berakhir, hmm pasti ada sesuatu, dan ternyata benar, setiap alasan yang dikemukakannya dibuat masuk akal dan dapat ku mengerti, tetapi dibalik itu semua, penghianatan, dia tidak jujur.

Aku selalu mengedepankan kejujuran dalanm berhubungan dengan seseoarang dan selalu menjaga perasaannya agar tidak tersakiti, karena aku mengharamkan menyakiti hati wanita, karena wainta adalah ibu, mahkluk paling mulia dijagat raya ini. 9 bulan lamanya dia relakan rahimnya kita tempati, dia rela membagi makanannya dibagi untuk kita, dan sampai saat ini tidak ada satu manusia pun yang mampu mengukur seberapa dalam kasih ibu kepada anaknya hanya Tuhan Yang Maha Kuasa mampu mengukur kasih sayangn seorang ibu kepada anaknya.

Berdasarkan Feeling ku yang kuat, ada hal lain selain masalah kami berdua.kucoba menghack facebooknya, dan ternyata disitu tersaji sebuah kebohongan dimana inbox mengisahkan segalanya tentang dia dan mantan kekasihnya. Oh....tidak.... Kau bilang sudah tidak sanggup lagi melihatku berkorban terlalu banyak, kau bilang tidak sanggup lagi melihatku tersiksa tanpa pengakuan yang jelas dari keluargamu, dan semua alasan yang kau kemukakan adalah seribu satu hal yang biasanya kita perdebatkan dan selalu menemui jalan buntu, dimana kau tidak mampu berkorban demi ”kita”.

Setiap pengorbanan yang kulakukan atas dasar cinta dan kasih sayang yang kau beri dan itu tulus, biarlah laki-laki ini siap, apapun syaratnya akan kulakukan jika harus sembunyi-sembunyi, baiklah, jika Cuma 5 menit tidak masalah, aku tidak akan menuntut apapun sampai kedewasaan mempersiapkan dirimu untuk menjadi pasangan hidupku, tak gentar diriku jika waktu yang harus ditempuh menghabiskan sisa waktuku karena insyaallah jika kita dipersatukan akan ada seumur hidup waktumu untuk ”kita” dapat bersama, kurelakan semua demi kebahagiaan abadi bersamamu... kekasih.....

Saat itu hampir saja kurelakan kehormatanku sebagai laki-laki kuletakkan ditelapak kakinya sebagai sebuah permohonan agar kau mau kembali, tapi kubersyukur aku tak harus melakukan itu bahkan menjadi kelegaan tersendiri setelah mengetahui bahwa aku tak perlu melakukan hal itu.

Usai sudah semuanya kuharus melupakannya, berat mungkin karena hampir semua impianku berujung padanya, tapi apapun yang terjadi waktu takkan berhenti dan terulang kembali, karena didunia ini hanya waktu yang abadi. Ingin rasanya berbagi hal ini kepada seseorang, mudah-mudahan ”Yuri” online, belakangan ini aku akrab dengan seseorang didunia maya, Yuri namanya dari profil fhotonya dia Cantik dan senyumnya Ayu, ayu salah satu pujian suku jawa untuk perempuan yang berparas cantik dan mempunyai senyum yang manis, ”Kenapa :) “ tanyanya, ”.. Heartache.. :(” jawabku.. ”Duh, Sabar yaa mungkin belum jodohnya, kalau jodoh pasti kembali, ;) ”. ”.. Ya..” datar jawabku,.. ” Terlihat di Ymku Yuri mengetikkan sesuatu ”ketemuan sama aku mau ngak ?.. ”, ” Ya, kalu g mau juga ngak apa-apa aku tau kamu sibuk..”, ”kenapa memangnya ?”,.. kemudian terlihat dimonitorku, jawaban dari Yuri ” Aku Cuma mo ngeliat wajah kamu kalu lagi broken hearth,.. He he, maaf ya, becanda ”,.. ”mmm, mau ketemuan dimana ? ”, ”Aku mau nyari sesuatu di PRJ, mau kamu temani aku, coz aku ngak ngerti ”, ” Ngak nGerti, mamangnya kamu nyari apa ?”, selang satu menit tidak ada jawaban dari Yuri, ” notebook, aku mau nyari notebook, Cuma akukan ngak ngerti spesifikasi yang sesuai dengan budgedku, kamukan anak IT nieh, mau ngak nemenin aku.. :) ” ” Oh Kupikir kamu ngajak ngedate,.. :D ”. Emot senyum yang keluar dilayar chatingku... ” baiklah, bagaimna kalu besok, sepulang kerja, aku jempu kekantormu, sekalian jalan, bagaimana ? ”.. ” oke”,.. sahut Yuri mengakhiri chating kami.

Ya Allah…Berilah rahmat kepada Muhammad dan keluarganya, Seperti yang Engkau berikan pada Ibrahim dan Keluarganya.. Berilah berkah kepada Muhammad dan keluarganya, Sebagaimana yang Engkau berikan pada Ibrahim dan keluarganya..

Tlah banyak karunia yang Engkau berikan kepadaku, Tlah banyak Engkau limpahkan rezeki-Mu padaku, Tak terhingga nikmat Engkau yang telah aku rasakan, Namun demikian, aku seringkali lalai mensyukurinya, Aku seringkali membangkang pada-Mu… Janganlah karena kealpaan itu Engkau murkai aku Ya Allah, Jangan Engkau campakan dan jangan Engkau jauhi aku, Tapi teteskanlah Ya Allah seberkas cahaya-Mu pada hatiku, Karena tanpa bantuan-Mu mustahil aku dapat mensyukuri nikmat-nikmat-Mu....

Jadikanlah cintaku kepada-Mu melebihi kecintaanku kepada selain selain Engkau, Jadikanlah rasa takutku kepada-Mu melebihi rasa takut kepada selain Engkau, Ingatkanlah selalu padaku akan tujuan Engkau menciptakan aku… Arahkanlah aku kepada jalan yang lurus, Sesuai dengan jalannya orang-orang telah Engkau berkahi, Bukannya jalan orang yang telah Engkau murkai, Dan bukan pula jalan orang-orang yang tersesat…
Malam harinya Yuri sms untuk memastikan esok jadi atau tidak, kubalas ” Aku tidak sabar untuk bertemu denganmu besok, mudah”an kamu bisa jadi teman kencan yang menyenangkan, ”, tak lama kemudian yuri membalas SMSku ” kita lihat besok,.. selamat malam”.

Yuri, teman chatku belakangan ini, dia seorang wanita yang bekerja sebagai seorang wartawan dimajalah remaja, dan juga berkuliah disalah satu perguruan tinggi swasta di daerah Jakarta Selatan, awal perkenalan kami secara tidak sengaja, ketika itu aku sedang membaca cerpen dimajalahnya mengenai seorang wanita yang bekerja dan juga kuliah, di cerpen tersebut dia mengisahkan bagaimana perjuangan dalam tekanan pekerjaan dan perkuliahan dimana dia juga harus bertemu dengan cinta pertamanya yang saat ini berpacaran dengan teman sekelasnya, cerpen tersebut menggambarkan seorang wanita yang tabah dan sabar dalam menghadapi segala cobaan, karena saya tertarik dengan cerpen tersebut akhirnyaku coba untuk mencari tahu siapa penulisnya dan kebetulan sekali diakhir dari cerpen tersebut Yuri memberikan alamat email dan facebooknya, aku coba menghubunginya melalui email dan facebook dan berhasil, Yuri setuju untuk menjadi teman curhatku, lumayan untuk bahan referinsiku selanjutnya, katanya.

Hujan akan menghapus jejakmu di ingatan ini dan pelangi akan menjadi petunjuk jalanku dikemudian hari, namaku Abimanyu, Abi akrabku dipanggil entah kenapa orang tuaku menamaiku Abimanyu, mungkin bapakku merasa dirinya Arjuna jadi beliau menamaiku Abimanyu sebenarnya Abimanyu adalah seorang tokoh dalam cerita Mahabharata. Ia adalah putera Arjuna dari salah satu istrinya yang bernama Subadra. Ditetapkan bahwa Abimanyu-lah yang akan meneruskan Yudistira. Dalam cerita Mahabharata, ia dianggap seorang pahlawan yang tragis. Ia gugur dalam pertempuran besar di Kurukshetra sebagai kesatria termuda dari pihak Pandawa, karena baru berusia enam belas tahun. Abimanyu menikah dengan Utara, puteri Raja Wirata dan memiliki seorang putera bernama Parikesit, yang lahir setelah ia gugur, mudah-mudahan kisahku tidak seperti Abimanyu meninggal diusia muda

Aku bekerja disebuah perusahaan multi media sebagai seorang Graphic Designer, sebenarnya sedikit lari dari jurusan kuliahku yang dibidang IT, seharusnya aku jadi seorang programmer tapi karena hobbyku pada karya seni menghantarkanku sebagai seorang Graphic Designer, seperti biasanya pagi ini kulalui dengan mendengarkan musik, karena musik yang dapat membuatku rileks, pekerjaanku yang menuntut kreativitas tinggi membuatku butuh penyegaran dan salah satunya yang dapat membuatku rileks adalah musik, pagi ini lantunan Goodnite Electric menemani aktivitasku bersiap-siap untuk berangkat, sedikit tehno musik cukup untuk memulai hari ini.

Teringat hari ini aku akan berkencan dengan Yuri membuatku tersenyum, Bismillah, berangkat aku dengan simerah, motor hasil jeripayahku menyisihkan gajiku selain untuk bayar kuliah, sedikit menabung, dan membantu ibu dirumah, ibu juga yang menyarankan aku untuk mengambil motor kredit karena menurut belaiu aktifitasku yang kerja, dan kuliah, terkadang malah nyari sidejob disana-sini membutuhkan kendaraan agar dapat tepat waktu, mobile, dan yang pasti lebih ngirit.

Sesampainya di kantor kunyalakan komputer dan memesan secangkir kopi, untuk menemaniku di pagi ini, hari ini kulalui lebih santai karena hampir semua kerjaanku sudah dapat kuselesaikan sebelum waktunya, ini salah satu kebiasaan burukku menyelesaikan pekerjaan sebelum waktunya temanku seruangan ferri yang mengatakan seperti itu, ” Eh Manyun, kenapa seeh lu selalu ngerjain job selesai sebelum waktunya, mendingan kaya gue nieh, santai dlu ntar klu dateline baru kerja rodi, jangan kerja, kerja, kerja teruuuus, pa ngak BT Lu ?”, ” Bro, gw sengaja biar selesai dluan agar banyak waktu luang, coz diluar kantor gw maseh ada kewajiban lain, ”, sambil geleng-geleng kepala ferri berkata , ” To kan ngomongin kerjaan lagi, udah ah, sekali-kali ikut gw ma anak-anak mumpung ntar mlm ladies nite bro, gmne, hah ? itung-itung refreshing, buat ngelupain dia, ntar gw kenalin kewec-kewec temen dugem eug,.. gmns Bro ?, ” sambil kupasang headshet dikepalaku, ” Alot Of thangkyu bro, ternyata lu care ama gw, iah, biasanya cuma pas tanggal tua lu baik ma gw, he he, ” ”SIALAN LO, ntar kabarin gw klu jadi, gw jemput Lu,.. oke Bro”, ferri kemudian kembali ke meja kerjanya.

Sedikit terlintas dalam pikiranku untuk ingin sekedar mencoba seperti apa sih dunia malam itu, aku mungkin suka musik house, trans, rave, disco, tapi tetap saja aku tak tertarik, karena aku takut sekali mencoba nanti ketagihan, karena bagiku datang ketempat dugem malam-malam cuma buat dengerin musik sambil joget-joget melepaskan lelah, adalah suatu kegiatan yang buang waktu dan biaya, cuma satu malam bisa sampai setengah juta bagiku gila dan tidak masuk akal, aku terbiasa hidup biasa-biasa aja sedari kecil dan aku tak pernah memaksakan diri untuk mengikuti hal-hal yang berbau trend, aku lebih menyukai komunitas anak-anak punk or datang ke konser-konser musik underground, mereka lebih mengenal diri mereka sendiri, independent, cara pandang mereka terhadap kehidupan ini lebih realistis, dan rasa solidaritas yang begitu kuat mengikat, itu yang kusuka dari komunitas musik underground dan selalu membuatku lepas dari lelah ketika mendengarkan musik dan hangout dengan mereka, banyak dari mereka yang mempunyai pikiran possitif dan maju, aku tidak bisa main musik, yang ku bisa hanya ngelayout banyak diantara band-band underground di Bekasi untuk urusan bikin t-shirt, sticker band, logo sampai cover album indie lebel mereka aku yang buat, dan syukur Alhamdulillah saat ini aku sudah dapat membuat sebuah industri rumahan bersama teman-teman di lingkungan rumah, lumayan kami sudah punya 1 PC, 1 peralatan sablon, 1 CANON DSLR, 1 Tripod, ruang kerja yang panas di loteng rumahku, kami membuat sablon, sticker, bahkan kami sudah mencoba merambah untuk membuat buku tahunan ke sekolah-sekolah SMU, SMP, dan lainnya yang kadang malah cuma nyetak pas photo 3 x4, tapi lumayanlah, karena ada 2 temanku yang menganggur setidaknya mereka bisa melakukan aktivitas yang positif dan menghasilkan walaupun tidak banyak, tapi hampir setiap hari kami ada order.

Sambil membaca jadwal harianku, aku memilih lagu di drive musik, bosku diruangan mengijinkan aku untuk dapat menggunakan headshet selagi bekerja, karena aku beralasan g bisa konsentrasi diruangan karena terlalu ramai dan aku perlu musik untuk inspirasiku, karena selama ini hasil kerjaku cukup memuaskan dirinya maka aku pun diperbolehkan mendengarkan musik. Tak seberapa lama muncul popup window, berupa pesan dari Yuri ” Gmna Jadi... ?”, kusegera membalas ” positif jadi, hari ini kita akan berkencan... :P ”, tak berapa lama kemudian Yuri membalas pesanku, ” Oke deh kalau begitu sampai nanti ya, hari ini aku lagi banyak kerjaan, nanti aku kabari lagi,.. ”, ”Oke”, jwabku mengakhiri chatting kami.

Sore jakarta selatan, padat merayap, pastinya, kota metropolitan tanpa kemacatan bukan lah kota metropolitan, asap kendaraan bermotor menghitami jalan raya, belum lagi si ”sombong” bushway , yang memiliki jalan sendiri, dan tempat pemberhentian sendiri, bushway yang kehadirannya membelah jalan raya utama di beberapa daerah di Jakarta dibuat seperti dipaksakan, karena jalan yang sudah sempit tetapi masih juga dibelah, menjadi jalanan khusus untuk si Bushway, hal ini adalah salah satu kebijakan bunuh diri pemerintah Jakarta bagaimana tidak mengurangi kemacetan dengan menambah hal-hal yang menyebabkan kemacetan, bushway hadir tanpa mengurangi bis, mikrolet dan lainnya, jika pemerintah DKI Jakarta konsisten menjadikan bushway sebagai solusi untuk kemacetan seharusnya pemerintah DKI Jakarta hanya menjadikan Bushway sebagai kendaraan umum, dan meniadakan kendaraan angkutan umum lainnya.

Sebentar lagi aku akan sampai dikantor Yuri, dia menungguku di loby utama kantornya, mudah-mudahan aku dapat mengenalinya tanpa harus bertanya ke security, sampai saat ini aku belum pernah bertemu dengan penulis favoritku ini, hanya fhoto-fhotonya yang dapat kujumpai di facebooknya, disitu dia terlihat tersenyum Ayu dengan jilbab warna biru.

Setelah memakirkan kendaraan aku langsung menuju Loby utama bangunan itu, agar tidak terlihat seperti mencari orang aku tidak menengok kekanan dan kekiri tetapi langsung duduk disebuah sofa bergaya eropa, didepanku terdapat aquarium air laut, dan ada kayu tempat menggantung koran dan majalah disebelah kananku. Lima menit kutunggu ada seseorang yg kurasa itu Yuri, dia menggunakan jilbab warna hijau dengan kemeja lengan panjang bergaris dan celana jeans biru, ditangan kirinya mengapit tas dan dia sedang memainkan Hpnya seperti sedang ingin mengirimkan pesan, benar saja tak lama kemudia Hpku berbunyi pesan masuk,.. ”Kamu dimana Aku sudah diloby ?”, Benar wanita itu Yuri, yang selama ini ku kagumi tulisan-tulisannya di majalah itu dan jadi penghibur patah hatiku, dia benar-benar terlihat ayu dan sederhana, kemudia kami bertatapan, dia tersenyum dan melangkah menuju tempatku, sambil membalas senyumnya aku berdiri,. ” Abi ?”, ” kalau anda Yuri, saya Abi ”, jawabku sedikit kikuk, dia tersenyum, ” sudah lama nunggu ? ”, ”tidak hanya selembar saja”, sambil menunjukkan majalah yang sedang kubaca dan kebetulan sekali disitu ada artikel dari Yuri yang berjudul mencoba membuka lembaran baru, dia tersipu dan duduk disampingku.....



Bersambung...